Profil Penulis
![](https://scontent.fsub4-1.fna.fbcdn.net/v/t1.0-9/25508120_2018654934827955_4196350319733276852_n.jpg?_nc_cat=110&_nc_eui2=AeGEwg7VDo8R2ryQ59oSQlfcfX_F_DKnG6zOVjLKb-IYEPRcPSt1j_l-yU5JogzvEw2y1feGclB8U-ryoCw2hDjUr4Q1W5VZpp3qXteBIvCwEQ&_nc_ht=scontent.fsub4-1.fna&oh=007ebb8a6504a40a84b809eb5ae070d7&oe=5D4BDAB7)
Setiap tempat tugas mempunyai kenangan dan pengalaman tersendiri di hati saya. Di Aceh Singkil misalnya. Saya tidak menyangka di sebuah kepulauan yang berada di sebalah barat Pulau Sumatra itu ternyata pemandangannya sangat indah. Banyak wisatawan mancanegara yang berkunjung ke sana. Membuat seakan-akan saya sedang berlibur, bukan bertugas. Apalagi ditambah dengan masyarakat yang ramah membuat saya tidak ingin cepat-cepat meninggalkan tempat itu. Pak Re, Pak Anto, Ogek Wadi, Bu Wana, dan yang lainnya. Sungguh Pulau Banyak menyimpan kenangan tersendiri bagi saya meskipun hanya setahun saya bertugas di sana.
Tahun 2015 saya pindah tugas di SD AStra Agro Lestari School. SD tersebut merupakan sekolah milik PT Astra Agro Lestari, sebuah perusahaan sawit. Sekolahnya berada di tengah hamparan kebun sawit yang luas. Saking luasnya seseorang bisa tersesat di tengah perkebunan. Hal yang berkesan dari tempat ini adalah rasa persaudaraan di antara guru-guru yang sangat kuat. Semua guru di sana berasal dari luar daerah. Ada yang berasal dari Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Sulawesi, dan yang lain. Di komplek perumahan guru, kami saling membantu. Jika pasokan air habis, para kepala keluarga akan mencari sumber air menggunakan truk perusahaan. Bahkan sampai tengah malam kami pernah mencari air untuk memenuhi kebutuhan komplek. Di sana saya belajar bahwa saudara yang paling dekat adalah tetangga.
0 Komentar